Rindu membebaskan aku dari sunyi.
Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng dalam jantungku.
Seperti gemetar tanganmu di dada,
mengganti dawai yang hilang dengan nada yang dinyanyikan tetes embun.
Begitu jernih bisikmu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram.
Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku.
Karenanya senja sebentar saja.
Di balik cakrawala, kaukah yang memodifikasi cuaca hatiku?
Sehingga kutemukan guguran daundaun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam. Kerling matamukah sinar biru di rasi Orion.
Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela.
Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah malam menjadi taman.
Yang menuntunku ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin.
Secangkir kopi panas masih menguap di beranda.
Mengalir tanpa henti ke setiap nadi.
Hangat-kan jiwaku.
Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin.
Gelisah nafasmu menyisir rambutku, membisikkan desau rindu.
0 komentar:
Posting Komentar