EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Subhanallah, maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an melalui
Nabi Muhammad Rosulullah SAW, sebagai sumber ilmu dan penenang sekaligus
sebagai obat bagi jiwa yang hampa ini.
Anak adalah amanah Allah kepada orangtua, dan sebagai orangtua kita
dituntut memberikan pendidikan yang semaksimal mungkin, tentunya sebagai
umat muslim kita memberikan pendidikan itu berusaha sejalan dengan
pedoman dasar yang bersifat hakiki yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Mencermati arus modern dewasa ini yang melanda seluruh masyarakat dunia,
akibat pengaruh dari kemajuan teknologi dan informasi, tidak kecuali
masyarakat muslim tentunya, diperlukan beberapa strategi untuk menyikapi
kemajuan-kemajuan itu agar meminimalisir efek negatif dan memaksimalkan
keuntungan positif sebagai instrumen untuk membekali anak didik menjadi
pemimpin-pemimpin yang akan menguasai kecanggihan teknologi dan
membekali dengan ketauhidan yang berakhir pada kualitas iman Islam.
Sebagai pendidik dan orangtua yang bertanggungjawab terhadap pendidikan
anak-anaknya, maka diperlukan beberapa metode-metode pengembangan
pembelajaran agama Islam yang harus dimiliki oleh pendidik agar dalam
proses pendidikan itu menghasilkan generasi muslim yang mencerminkan
nilai-nilai Islami baik sisi spiritual maupun mentalnya.
B. Analisis Permasalahan
Dengan pemahaman dan perenungan yang disampaikan di atas, maka timbullah
beberapa pertanyaan yang hendak kami coba untuk menguraikan semampunya :
1. Apa pengertian dari metode ?
2. Macam-macam metode pembelajaran agama Islam pada anak usia dini ?
3. Bagaimana relevansi metode dengan tujuan pendidikan agama Islam pada anak usia dini ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Sesuai dengan kesepakatan para tokoh atau pakar pendidikan Islam,
pendidikan anak dalam Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar
dalam misi untuk mengarahkan, membina spiritual dan jasmani anak didik
secara menyeluruh kearah yang lebih optimal dengan metode pengembangan
pembelajaran agama Islam menuju terbentuknya pribadi muslim yang
berakhlak mulia.
B. Landasan Religius
Anak terlahir membawa fitrahnya masing-masing dengan berbagai potensi
yang dimilikinya (fisik, psikomotorik, intelegence, kemampuan bahasa,
dll). Semua itu akan berkembang optimal apabila mendapat pengaruh atau
stimulasi dari luar dirinya yang perlu ditumbuh kembangkan atau
didikkan.
Rasulullah SAW bersabda : “Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam
keadaan fitrah (Islam) maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya
seseorang Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR. Bukhori)
Melalui pendekatan metodologi pengembangan pembelajaran agama Islam pada
anak usia dini akan menciptakan anak-anak yang mempunyai mental dan
spiritual sesuai ajaran Islam untuk bekal kehidupannya yang mandiri dan
berakhlak mulia, hal ini sesuai dengan misi kerasullan Nabi Muhammad SAW
yaitu diutus Allah ke muka bumi tidak lain hanyalah untuk
menyempurnakan akhlak mulia (Lii Utammimma Makarim Al Akhlak)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode
menyangkut cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan Jadi fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai
kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa atau usaha-usaha yang
terencana dalam proses belajar mengajar.
Wajib bagi seorang pendidik untuk menguasai sejumlah metode-metode dalam
mengembangkan pembelajaran pada anak usia dini terutama tentang konsep
ajaran agama Islam.
B. Macam-macam Metode
1. Metode Cerita
Mendidik anak dengan menggunakan metode bercerita (At Tarbiyah bi
al-Qishah) adalah merupakan cirri khas yang dimiliki oleh Al Quran yaitu
saat memaparkan cerita-cerita para Nabi dan orang-orang terdahulu
dengan maksud untuk dijadikan sebagai peringatan atau pelajaran.
Sebagai ulama terdahulu berpendapat bahwa cerita merupakan salah satu
senjata Allah SWT yang dapat meneguhkan hati para walinya ’’Dan semua
kisah dari Rasul-rasul kami ceritakan kepada kamu, ialah kisah-kisah
yang dengannya kami teguhkan hatimu’’ (QS Huud:120)
Metode ini mempunyai pengaruh yang besar bagi jiwa dan akal, dan
meningkatkan kecerdasan berfikir seorang anak sebab cerita tersebut
memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri.
Beberapa cara dalam memaparkan cerita
1. Secara lisan dengan memperhatikan gerakan setiap tokoh dalam sebuah
cerita tersebut. Cara ini dianjurkan untuk kalangan anak usia dibawah
4tahun.
2. Dengan memgunakan kaset seperti kaset-kaset cerita anak shaleh Dll. Cara ini cocok untuk kalangan usia 5-13 tahun.
3. Dengan menggunakan video seperti film Ar Risalah yang menceritakan
kisah Nabi Muhammad SAW. Cara ini cocok untuk kalangan usia diatas 8
tahun.
4. Cerita-cerita dalam bentuk tulisan dan gambar, cara ini hanya untuk anak-anak yang bisa membaca.
Cerita sebelum tidur sangat penting bagi anak karena kehidupannya
yang dipenuhi dengan khayalan, cerita tersebut akan melekat dalam
ingatan anak sehingga tidak mudah dilupakan dan telah membaur atau
menetap dalam pusat ingatan ketika tertidur. Dan seluruh cerita serta
pesan moral yang diberikan akan tertanam kuat untuk sepanjang hayatnya.
Karena orang tua hendaknya hati-hati dalam memilih cerita untuk anak.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah caa guru mentransformasikan materi
pelajaran melalui tanya jawab. Menurut teori Taksonomi Bloom ada 6 macam
pertanyaan yang baik untuk dijadikan pedoman tanya-jawab yaitu :
a. Pertanyaan mengenai ingatan, memori, atau hafalan
b. Pertanyaan untuk mengecek pemahaman
c. Pertanyaan mengenai penerapan
d. Pertanyaan analisis
e. Pertanyaan kemampuan berfikir kreatif atau sintesis
f. Pertanyaan bersifat penilaian atau evaluatif yang dilakukan di akhir proses belajar, atau dengan istilah Post test.
Kelebihan dari metode tanya jawab adalah :
a. Situasi kelas akan hidup karena para siswa aktif dengan berbicara / mejawab pertanyaan
b. Melatih para siswa untuk berani mengungkapkan pendapat lisan secara teratur
c. Merangsang para siswa untuk melatih dan mengembangkan daya ingatan
3. Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode ini merupakan suatu cara dalam proses belajar mengajar, dimana
guru memberi tugas tertentu dan siswa mengerjakannya, kemudian tugas
tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru
Syarat-syarat pemberian tugas adalah sebagai berikut :
a. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari
b. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang
diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya sesuai dengan
kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya
c. Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan kepada
mereka akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati
sanubarinya
d. Jenis tugas yang diberikan kepada siswa harus dimengerti benar-benar, sehingga murid tidak ada keraguan dalam melaksanakannya
Metode ini bertujuan untuk :
a. Melatih para siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya
b. Menanamkan rasa responsibility terhadap proses pembelajaran
c. Melatih psikometer dan keterampilan tertentu
d. Menanamkan kebiasaan belajar tanpa diberi tugas, tekun dan semangat belajar untuk masa depan
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan sesuatu di hadapan siswa untuk memperjelas pengertian,
misalnya cara salat, tayammum, dan lain-lain. Secara psikhodegagogis
manfaat metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Dapat mempertinggi perhatian dan kekhusukan peserta
b. Keaktifan mereka termotivasi karena seluruh panca indera berfungsi
dan mempercepat penguasaan ilmu dan keterampilan yang diajarkan
c. Memperkecil verbalisme pada diri para siswa
Kelebihan dari metode demonstrasi yakni :
a. Perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada apa yang didemonstrasikan.
b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat.
c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat terjawab melalui demonstrasi.
Kelemahan metode demonstrasi yaitu :
a. Persiapan dan pelaksanaan memakan waktu yang lama.
b. Metode ini akan tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
c. Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuannya dalam melaksanakan .
5. Metode Bermain Peran
Metode ini dapat merangsang jiwa belajar peserta didik dan melihat atau
mereka langsung aktif dalam kelas, misalnya tentang salat berjamaah; ada
muadzin, jamaah, imam, dalam hal ini, guru tinggal mengawasi dan
mengoreksinya
Dampak psikologis dan pedagogis dari metode ini adalah sebagai berikut :
a. Menimbulkan rasa tanggung jawab masing-masing untuk berhasilnya peran mereka
b. Mempererat kedekatan diantara mereka
c. Guru dan para siswa dapat bekerjasama dalam membicarakan pokok bahasan yang disepakati untuk diperankan
Dalam metode ini, guru sangat dituntut untuk menguasai kompetensi pembelajaran, yaitu :
a. Menguasai materi
b. Mampu mengelola program belajar mengajar
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menggunakan media dan sumber belajar
e. Mampu menggunakan landasan kependidikan
f. Mampu mengelola intraksi belajar mengajar
g. Mampu menilai prestasi peserta didik
h. Mampu mengenali fungsi program bimbingan dan penyuluhan
i. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah
j. Mampu menguasai prinsip-prinsip penelitian
Untuk dapat melakukan 10 point tersebut, guru dituntut untuk selalu
meningkatkan kualitas diri dengan cara meningkatkan; kompetensi
akademik, kepribadian dan kompetensi sosial
6. Metode Lagu
Metode lagu adalah metode yang sangat efektif untuk diterapkan dalam
pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada anak usia prasekolah
khususnya di TK Islam.
Metode lagu diterapkan menggunakan dua cara yaitu :
a. Secara lisan
b. Menggunakan kaset dan diiringi dengan gerakan tari
Manfaat lagu di TK antara lain : kaset dan tape recorder, guru yang ahli
dalam menyanyi dan menari, dan suara merdu dari guru. Sedangkan faktor
yang menghambat antara lain : kondisi anak, kondisi guru dan kondisi
lingkungan.
Media yang digunakan dalam penerapan metode lagu adalah kaset dan tape
recorder. Adapun manfaat metode lagu dalam pengajaran Pendidikan Agama
Islam di TK antara lain :
a. Mengenai ajaran Agama Islam sejak usia dini
b. Mampu menghafal materi PAI dengan cepat dan mudah
c. Menanamkan jiwa keberagaman pada anak
d. Anak lebih cepat menyerap dan memahami makna agama
e. Menggugah perasaan dan emosi anak dalam belajar tanpa harus ada unsur paksaan
f. Mampu mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
7. Metode Disiplin
Metode disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan
menanamkan pada prilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau
membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu. Terutama untuk meningkatkan
kualitas mental dan moral (Sukadji 1988) di dalam keluarga pendidikan
disiplin dapat diartikan sebagai metode bimbingan orangtua agar anaknya
mematuhi bimbingan tersebut. Setiap orangtua pasti berusaha untuk
mengajarkan disiplin kepada anak-anaknya dengan menanamkan prilaku yang
dianggap baik dan menghindari prilaku yang dianggap tidak baik
8. Metode Keteladanan
Metode keteladanan adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar
pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam
kehidupannya merupakan cerminan kandungan Al-Qur’an secara utuh,
sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab 133:21.
Orangtua atau pendidik adalah figur yang terbaik dalam pandangan anak
yang segala tingkah lakunya sadar atau tidak sadar ditiru oleh mereka
atau akan tertanam dalam pribadi mereka, maka dari itu kita sebagai
pendidik atau orangtua pada khususnya mencontohkanlah yang baik bagi
anak-anak kita baik di rumah maupun di sekolah, selain mencontoh prilaku
kita tanamkan juga teladan bagi anak-anak teladan yang baik seperti
Rasulullah dan orang alim lainnya.
Rasulullah SAW mempresentasikan dan mengekspresikan apa yang ingin
diajarkan melalui tindakannya dan kemudian menerjemahkan tindakannya ke
dalam kata-kata. Bagaimana memuja Allah SWT, bagaimana duduk dalam salat
dan doa, bagaimana makan, bagaimana tertawa dan lain sebagainya menjadi
acuan bagi para sahabat.
C. RELEVANSI METODE DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN
Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia
dimuika bumi agar mereka beribadah kepada-Nya. Tujuan pelaksanaan
syariat ini menuntut adanya pendidikan manusia. Pendidikan disini adalah
pendidikan Islam. Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan dengan
mendidik diri, generasi dan masyarakat supaya beriman dan Islam juga
merupakan petunjuk jalan yang benar dan lurus bagi manusia, untuk
mencapai ridho Allah dan bukan jalan yang dimurka-Nya. Dengan demikian
berarti Islam memberikan pelajaran kepada manusia mengenai cara
menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar untuk
mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.
Oleh sebab itu, pendidikan Islam menjadi kewajiban orangtua dan guru
untuk disampaikan ke generasi berikutnya dengan metode-metode
pengembangan pembelajaran melalui pendekatan ajaran agama yang sangat
relevan sekali dengan tujuan pendidikan dalam Islam karena pendidikan
Islam merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk pendagogis yang
dididik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi.
Pengajaran melalui metode-metode kepada anak usia dini juga disesuaikan
dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya, yang diantaranya adalah
perkembangan kemampuan berfikir (kognisinya) karena anak usia dini
merupakan masa pertumbuhan yang paling peka dan sekaligus paling sibuk.
Pentingnya pendidikan yang diberikan menurut pendekatan yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang memusatkan perhatian pada
anak. Sebab anak merupakan dambaan bagi setiap orangtua atau pendidik
yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara dan terciptanya
muslim hakiki. Melihat peran yang begitu vital, maka penerapan metode
yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan agar tujuan pendidikan
dapat tercapai, dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya
ilmiah, maka metode menyangkut cara kerja untuk memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Macam-macam metode :
• Metode cerita
• Metode tanya jawab
• Metode pemberian tugas
• Metode demonstrasi
• Metode bermain peran
• Metode lagu
• Metode disiplin
• Metode ketaladan
Relefansi metode dengan tujuan pendidikan sesuai dengan tujuan
syariat Islam supaya beriman kepada Allah SWT untuk mencapai
keberuntungan di dunia dan akhirat.
Pemberian metode itu disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek
psikologisnya. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan.
B. Saran
Sebagai seorang guru kita dituntut agar dapat meningkatkan kemampuan
siswa untuk lebih berkembang. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik
harus menguasai kemampuannya dalam mengelola kelas. Dengan demikian ia
harus mempunyai strategi pembelajarannya. Dan alat pembelajaran dimaksud
adalah metode-metode terutama tentang pendidikan agama Islam untuk anak
usia dini
Sebelum memberikan metode-metode tersebut terlebih dahulu guru /
pendidik menguasainya dengan belajar keagamaan, perkembangan anak agar
metode yang diberikan tidak terlalu sulit sesuai dengan tahap usianya
dan mencoba mempraktekkan metode-metode yang dikuasainya, serta ikhlas
dalam mengajarkannya demi kemajuan anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
- Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad
Judul Buku : Teori Belajar dan Pembelajaran
Penerbit : UHAMKA Press & Yayasan PEP EX8
- Hj. Masyitoh Ch, dkk
Judul Buku : Paradigma Baru Dalam Pendidikan
Penerbit : Zikrul Hakim
Home »
kumpulan makalah
» MAKALAH METODOLOGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
0 komentar:
Posting Komentar